makaryo.net –Simak Daftar Saham Batubara Terbaik di Indonesia (2022). Saat ini ada sekitar 19 perusahaan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sebagian besar perusahaan ini adalah penambang batu bara di Sumatera, Kalimantan dan beberapa pulau kecil di sekitarnya. Berikut daftar saham batubara terpopuler di Indonesia berdasarkan kapitalisasi pasar:
1. PT Bayan Resources Tbk (BYAN)
Bayan Group adalah perusahaan yang didirikan oleh Dr. Tanggal. Liu Deguang 1973. Awalnya, perusahaan ini hanya bergerak di bidang pekerjaan tanah, pekerjaan umum dan infrastruktur kelautan. Namun, pada tahun 1998, Bayan Group mulai melakukan penambangan batubara dengan mengakuisisi PT. Gunungbayan Pratamacoal (GBP) dan PT. Dermaga Perkasapratam.
Saat ini, perusahaan sedang berusaha menjadi produsen batu bara dengan biaya produksi terendah di Indonesia. Bayan Group sebelumnya meningkatkan produksi tambangnya dari 1,9 juta ton/tahun pada 2014 menjadi 22,7 juta ton pada 2018 melalui berbagai inovasi, dan perusahaan berencana untuk mencapai target produksi ke depan sebesar 50 juta ton.
2. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
Tidak dapat disangkal bahwa Adaro adalah salah satu saham pertambangan paling terkenal di Indonesia. Sejarah perusahaan dimulai pada tahun 1970-an, ketika perusahaan Spanyol Enadimsa mengajukan penawaran untuk tambang batu bara ke-8 di Tanjung, Kalimantan Selatan. Enadimsa ada di perusahaan hanya sampai tahun 1989. Tahun itu, konsorsium perusahaan Indonesia dan Australia berhasil mengakuisisi lebih dari 80% Adaro dari perusahaan tersebut. Saat ini, 43% saham Adaro dimiliki oleh PT. Adaro Strategic Investments, 40,91% dimiliki oleh publik, sedangkan 17% sisanya dimiliki oleh direksi dan komisaris perusahaan. Dari sisi produksi, produksi batubara Adaro cukup stabil, mengingat perusahaan patungan batubara tersebut berhasil memproduksi 52,7 juta ton bahan tambang pada tahun 2021 yang salah satunya digunakan sebagai bahan bakar kereta api.
3. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
PTBA merupakan salah satu perusahaan pertambangan tertua di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1919 oleh pemerintah kolonial Belanda dengan nama Air Laya. Setelah kemerdekaan, PTBA adalah salah satu perusahaan Belanda yang dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia.
Pernah menjadi perusahaan milik negara (PN), pada tahun 1981 status badan hukum perusahaan berubah menjadi perusahaan saham gabungan (PT) dan masih merupakan bagian dari perusahaan milik negara yang paling maju di industri pertambangan.
4. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
Nama PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) belakangan ini menjadi keindahan pasar saham. Pasalnya, harga stok batu bara naik lebih dari 100% hanya dalam waktu satu tahun. ITMG sendiri merupakan perusahaan pertambangan batubara yang beroperasi di pulau Kalimantan. Selain pertambangan, perseroan juga memiliki kemampuan distribusi hulu hingga hilir untuk komoditas ini, sehingga menjadi perusahaan pertambangan batu bara yang terintegrasi. Didirikan pada tahun 1987, ITMG memulai IPO pada tahun 2007 dan berhasil menjual 20 juta ton batubara pada tahun 2021, menjadikannya salah satu perusahaan pertambangan batubara terbesar di Indonesia.
5. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS)
PT Golden Energy Mines Tbk merupakan anak perusahaan Grup Sinarma yang bergerak di bidang pertambangan dan perdagangan hasil tambang. Didirikan pada tahun 1997, perusahaan beroperasi di Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah dengan luas total 66.204 hektar. Pada tahun 2021, perseroan akan merealisasikan operasi penambangan batu bara dan laba kotor masing-masing sebesar USD 370,39 dan USD 7,28 juta. Sebagian besar pendapatan berasal dari ekspor batu bara ke India, China, Hong Kong dan negara-negara Asia lainnya.
6. PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL)
PT Prima Andalan Mandiri Tbk merupakan perusahaan pertambangan batubara melalui dua anak perusahaannya yaitu PT Mandiri Intiperkasa dan PT Mandala Karya Prima. Selain pertambangan, perseroan memiliki anak usaha yang mendistribusikan batu bara ke luar negeri. Meskipun hanya IPO pada akhir tahun 2021, harga saham MCOL telah meningkat dari $1.565 per saham menjadi $6.675 per saham pada saat penulisan. Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa investor optimis dengan cadangan batu bara perusahaan pertambangan batu bara di seluruh Indonesia.
7. PT Harum Energy Tbk (HRUM)
Perusahaan batu bara terbesar ketujuh yang tercatat di BEI adalah PT Harum Energy Tbk (HRUM). Didirikan pada tahun 1995, perusahaan telah mengembangkan operasi penambangan yang terintegrasi secara vertikal, mulai dari penambangan batubara itu sendiri, aspek keuangan hingga layanan konsultasi manajemen melalui anak perusahaannya. Batubara yang dihasilkan perseroan kemudian diekspor ke negara-negara Asia seperti China, Bangladesh, dan Korea Selatan.
HRUM kini mengembangkan pertambangan dan perdagangan nikel di luar pertambangan batu bara. Tujuannya untuk mendukung bisnis inti perusahaan di tahun-tahun mendatang.
8. PT Bumi Resources Tbk (BUMI)
Perusahaan tambang batu bara terbesar kedelapan di Indonesia berdasarkan kapitalisasi pasar adalah PT Bumi Resources (BUMI), anak perusahaan Grup Bakrie. Perusahaan berjaya di paruh kedua tahun 2000-an dan berhasil memproduksi 88 juta ton batu bara pada 2019, dimana 38% ditujukan untuk pasar domestik dan sisanya untuk negara-negara Asia. Selain beberapa site di Indonesia, BUMI juga memiliki tambang di Gallo Oil Yaman. Di dua wilayah utama tersebut, BUMI memiliki cadangan batu bara sebesar 2,69 miliar ton.
9. PT Indika Energy Tbk (INDY)
Saham batubara terbesar kedua yang tercatat di BEI adalah PT Indika Energy Tbk (INDY). Perusahaan ini bergerak di bidang pertambangan energi dan non-energi, termasuk batu bara, emas, logam, dan lainnya. Dominasinya di sektor tambang menjadikannya sebagai salah satu saham LQ45 terbaik.
Anak Indika Energy yang bergerak di bidang pertambangan batubara adalah PT. Kideco Jaya Agung dan Multi Tambangjaya Utama (MUTU). Kideco berlokasi di Kalimantan Timur dan mengoperasikan 6 sentra pertambangan seluas 50.921 hektar, sedangkan MUTU beroperasi di Kalimantan Tengah dengan mengelola area seluas 24.970 hektar.
10. Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR)
PT Baramulti Susseksarana Tbk merupakan perusahaan pertambangan yang beroperasi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan (berdasarkan anak perusahaan). Saat ini, diperkirakan perseroan mengelola sekitar 24.892 hektare lahan di dua wilayah tersebut. Didirikan pada tahun 1990, perusahaan ini tercatat di BEI pada tahun 2012 dan berhasil menjual 13,6 juta ton batubara ke Indonesia dan negara-negara Asia lainnya pada tahun 2021. Produksi ini diperkirakan akan meningkat beberapa persen pada tahun 2022.