Mudah dan simpel! Itulah dua hal yang membuat budidaya tomat sangat direkomendasikan buat pemula. Anda bahkan bisa menanamnya di depan rumah untuk pemakaian pribadi sehingga bisa menekan biaya pengeluaran dapur.
Selain untuk pribadi, tumbuhan yang mudah ditanam di Indonesia ini juga dapat ditanam di kebun atau lahan yang lebih luas sehingga hasil panennya bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan harian.
Pada kesempatan ini, kami akan membahas beberapa tahapan mudah dalam membudidayakan tomat. Selamat menyimak.
Peluang budidaya tomat
Sebelum membahas lebih jauh mengenai teknik budidayanya, mari kita bahas dulu peluang dan potensinya agar makin yakin menjalankan bisnisnya:
- Tumbuhan ini sangat mudah ditanam di Indonesia.
- Seperti budidaya semangka, panennya tidak hanya sekali tapi bisa berkali-kali.
- Penjualannya mudah karena setiap orang membutuhkannya. Mulai dari individu sampai perusahaan membutuhkannya.
- Modal yang dibutuhkan kecil.
- Teknik budidayanya mudah dipelajari oleh pemula sekalipun.
Poin di atas menjadi daya tarik tersendiri buat para petani untuk mencoba membudidayakan tanaman yang mengandung banyak vitamin C ini.
Tantangan atau risiko budidaya tomat
Ada beberapa kendala yang mungkin terjadi saat Anda menanam tomat. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
- Hama dan penyakit yang menyerang.
- Curah hujan yang tidak menentu.
- Kurangnya perhatian terhadap tomat sehingga pohonnya cepat mati.
- Tidak mengerti cara pemasaran yang tepat.
Selain hal-hal di atas, Anda mungkin masih bisa menjumpai tantangan lainnya. Jadi, selama menjalankan bisnis pertaniannya, silakan lakukan langkah-langkah solutif dengan teknik yang tepat agar usahanya lancar dan menghasilkan.
Cara budidaya tomat yang mudah
Tanaman ini bisa ditanam di media apa saja. Boleh di polybag, boleh juga di perkebunan atau lahan yang luas. Yang perlu Anda perhatikan adalah teknik pembudidayaannya, pastikan semuanya dilakukan dengan tepat supaya menghasilkan.
Berikut ini adalah beberapa cara mudah membudidayakan tomat:
1. Kenali syarat tumbuhnya
Sebelum memulai rentetan cara budidaya tomat, terlebih dulu Anda harus tahu syarat apa saja yang harus terpenuhi supaya tomatnya dapat tumbuh subur dan menghasilkan.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu disiapkan:
- Tanah yang subur dan gembur.
- Temperatur yang disarankan adalah 20 sampai 27 derajat celcius.
- Curah hujan yang direkomendasikan adalah 750 sampai 1250 mg per tahun.
- Derajat keasaman tanah yang disarankan adalah 5,5 sampai 7.
- Bisa ditanam di ketinggian 0 sampai 1.500 mdpl.
Apabila lahannya sudah siap, silakan lanjutkan ke langkah berikutnya. Mulai dari pemilihan bibit, persiapan lahan, dan proses penanaman.
2. Proses pemilihan bibit
Saat memilih bibit, sebaiknya Anda menyesuaikan varietas dengan kondisinya di lingkungan Anda. Jika memang Anda tinggal di dataran tinggi, maka carilah varietas yang cocok untuk dataran tinggi. Demikian pula sebaliknya.
Pembelian bibit bisa dilakukan baik secara online maupun offline. Harganya beragam, tergantung varietas dan ukurannya.
Apabila anggaran Anda kecil, silakan buat sendiri bibit tomatnya. Berikut ini cara memilih bibit tomat dari pohon sendiri:
- Pilih buah tomat yang mau dijadikan bibit.
- Biarkan menua di atas pohon.
- Apabila sudah tua, silakan petik tomatnya dan ambil bijinya. Pisahkan dari lendir-lendir yang tersisa di dalam tomatnya.
- Rendam biji di dalam air, buang yang terapung, ambil yang tenggelam.
- Lakukan seleksi sekali lagi seperti langkah sebelumnya sampai didapatkan biji terbaik.
Bila sudah terpilih yang terbaik, silakan keringkan bijinya di bawah sinar matahari kemudian simpan dalam wadah tertutup yang sudah disterilkan.
3. Menyemai bibit tomat
Semai tomat di polybag atau bedengan. Pastikan lahannya terpisah dengan lokasi yang digunakan untuk penanaman masal. Penyemaian dilakukan selama 35 sampai 40 hari, yakni saat tanamannya sudah siap dipindahkan.
Penyemaian dilakukan dengan cara di bawah ini:
- Pada bedengan, buatlah larikan dengan kedalaman 1 cm. Jarak masing-masing larik adalah 5 cm. Taburkan benih pada larikan tersebut kemudian tutup dengan tanah. Jarak masing-masing benih pada larikan sebaiknya 2 sampai 3 cm.
- Pada polybag atau pot, silakan buat lubang sedalam 1 cm. Masukkan 1 butir bibit pada lubang kemudian tutup dengan tanah tipis saja.
Agar bisa tumbuh dengan maksimal, silakan lakukan penyiraman setelah proses penyemaian dilakukan.
4. Cara mengolah tanah
Pengolahan tanah dilakukan dengan cara di bawah ini:
- Menggemburkan tanah dan memberi pupuk agar jadi subur.
- Membuang sisa tanaman sebelumnya dan gulma dari tanah sehingga bersih dan siap ditanami.
- Bentuk bedengan dengan lebar 1 meter dan ketinggian sekitar 30 cm. Untuk panjang bedengan, silakan ikuti kondisi lahannya saja.
- Antar bedengan diberi jarak sekitar 30 sampai 40 cm.
Tanah di atas didiamkan selama 1 minggu sampai benar-benar siap ditanami.
Catatan: Pupuk kandang bisa diberikan dengan dosis 20 ton per hektar. Caranya adalah dengan mengaduknya dengan tanah di bagian atas bedengannya. Anda juga bisa menambahkan TSP dengan dosis 5 gram per tanaman.
Apabila mau yang organik, pakailah yang pupuk dasar atau kompos asli dengan jumlah yang lebih banyak, yakni 30 sampai 40 ton per hektar tanah.
Bila tanahnya sudah siap, silakan pasangi plastik di bagian atas bedengannya. Tujuannya adalah agar kelembapan di dalam plastik terjaga. Setelah dipasangi plastik, diamkan lahannya selama seminggu.
5. Cara menanam tomat di bedengan
Pada plastik mulsa, silakan buat lubang berdiameter 5-7 cm dengan kedalaman 5 sampai 7 cm. Dalam satu bedengan, buatlah dua lajur lubang tanam dengan jarak sekitar 70 sampai 80 cm. Sementara itu, kondisikan supaya jarak lubang dalam lajur adalah sekitar 40 sampai 50 cm.
Jika semua lubang sudah siap, silakan masukkan bibitnya ke dalam lubang. Jika proses penyemaian dilakukan di polybag atau pot, maka silakan dilepas dulu.
Bila sudah dimasukkan, tutupilah dengan tanah sehingga bibitnya dapat berdiri kokoh. Ratakan tanahnya kemudian siram agar kelembapannya terjaga dan tercukupi air dengan baik.
6. Proses pemeliharaan dan perawatan
Setelah proses penanaman, Anda tinggal memperhatikan dengan saksama tanamannya. Caranya adalah dengan memberikan perawatan dan pemeliharaan terbaik. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:
- Menyulami tanaman yang gagal tumbuh atau rusak. Ganti dengan bibit yang masih tersisa di lokasi penyemaian.
- Menyiangi gulma yang ada di sekitar tanaman.
- Memangkas ranting atau ketiak daun yang tumbuh di sekitar tanamannya. Langkah ini biasanya dilakukan seminggu sekali.
- Memupuk tanaman sesuai dengan dosis dan jenis pupuknya. Kalau mau budidaya tomat organik, maka pilih pupuk organik cair dan pupuk kandang. Kalau non organik, silakan gunakan urea, KCl, dan yang lainnya.
- Memasang lenjeran dari bambu setinggi 1,5 sampai 2 meter. Tergantung tinggi tomatnya.
- Menyiram dan mengawasi kecukupan airnya. Jangan sampai kurang, juga jangan sampai lebih.
Catatan: Pastikan pemberian pupuknya sesuai dengan dosis yang disarankan.
7. Pengendalian terhadap hama dan penyakit
Beberapa jenis hama dan penyakit yang menyerang budidaya tomat adalah ulat buah, lalat putih, nematoda, tungau, busuk buah, bercak daun, dll. Apabila tidak bisa ditangani secara manual, petani perlu menyemprotkan pestisida dalam jumlah yang wajar. Jangan terlalu berlebih.
8. Panen dan teknik pemasaran
Buah ini bisa dipanen setelah 60 sampai 100 hari pasca tanam. Amati tomatnya untuk mengetahui apakah sudah matang dan siap panen atau belum. Proses pemanenan bisa dilakukan 2 sampai 3 hari sekali.
Setelah dipanen, simpan tomatnya pada tempat yang sejuk, aman, dan sirkulasi udaranya bagus agar tidak mudah busuk.
Penjualan bisa Anda lakukan dengan cara bekerja sama dengan pengepul atau langsung jadi pemasok di pabrik-pabrik.
Demikian cara budidaya tomat yang mudah, panennya cepat, dan hasilnya berlipat-lipat. Selamat mencoba.
Sumber:
Blibli.com. https://www.blibli.com/jual/bibit-tomat?searchTerm=bibit%20tomat