Budidaya sorgum kini kembali dicanangkan pemerintah. Makanan pengganti beras ini mudah ditanam dan cocok dengan kondisi Indonesia.
Melalui departemen pertanian, sorgum menjadi salah satu hasil pangan yang saat ini cukup direkomendasikan. Salah satu tujuannya adalah agar ada pengganti beras yang selama ini menjadi makanan pokok orang Indonesia.
Sorgum merupakan sejenis bahan pokok yang bisa dimasak menjadi apa saja. Mulai dari cookies, roti, hingga dimasak langsung sebagai makanan utama. Selain itu, tumbuhan yang berasal dari Afrika ini juga memiliki manfaat baik buat kesehatan.
Pada kesempatan ini, kami akan membahas tentang teknik membudidayakan sorgum. Selamat menyimak.
Manfaat sorgum
Sebelum membahas lebih jauh mengenai peluang dan teknik budidayanya, ketahui dulu beberapa manfaat dari hasil pertanian satu ini. Berikut ini beberapa di antaranya:
- Membantu menjaga kesehatan pencernaan.
- Berguna untuk menjaga kesehatan jantung.
- Dapat mencegah kanker.
- Bagus untuk mengontrol diabetes.
- Kontrol terhadap penyakit celiac atau alergi parah terhadap gluten.
- Menjaga kesehatan tulang.
- Membantu perkembangan sel darah merah.
- Menjaga kesehatan tiroid.
- Menjaga dan menstabilkan energi tubuh.
- Meningkatkan daya kognitif dan kecerdasan.
Selain manfaat yang tertulis di atas, masih banyak lagi manfaat yang bisa diberikan oleh tumbuhan satu ini. Tidak hanya hasilnya saja, daun dan rantingnya pun dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak seperti kambing, kerbau, hingga sapi.
Peluang budidaya sorgum
Melihat manfaatnya di atas, sudah sepatutnya tanaman ini dibudidayakan di Indonesia. Terlebih, kondisi tanah dan iklim Indonesia sangat cocok.
Agar lebih jelas mengenai peluang dan potensi hasil pertaniannya, berikut ini kami sajikan dalam bentuk ringkasan poin:
- Budidaya sorgum menjadi salah satu yang dicanangkan pemerintah sehingga kemungkinan ada dukungan khusus.
- Modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis ini cukup kecil.
- Hasil pertaniannya bisa dijadikan bahan pokok makanan.
- Teknik budidayanya sangat mudah. Pohonnya bisa tumbuh di lahan berpasir, bahkan yang kurang subur sekalipun.
Selain poin-poin di atas, masih ada banyak hal yang lain menarik dari tanaman ini.
Risiko atau tantangan budidaya sorgum
Meski peluangnya cukup besar sebagaimana disampaikan di atas, budidaya tanaman sorgum ini juga memiliki tantangan dan risiko. Adapun tantangan dan risikonya adalah:
- Hampir sama dengan budidaya porang, dibutuhkan lahan yang cukup luas untuk menanamnya.
- Persebaran daerah yang menanam sorgum sudah lumayan banyak.
- Tidak mudah mengganti kebiasaan masyarakat untuk tidak memakan beras dan memilih sorgum.
- Banyak petani yang belum tahu cara menjual sorgum.
Sebagai petani sekaligus pebisnis, Anda harus selalu siap dengan segala kemungkinan yang ada dan menemukan solusi terbaiknya.
Cara budidaya sorgum yang mudah dan bikin untung
Silakan ikuti langkah dan teknik di bawah ini untuk menghasilkan keuntungan dari sorgum:
Kenali tanamannya
Sebagaimana dijelaskan di atas, tanaman ini memiliki tingkat adaptasi yang luar biasa sehingga cocok ditanam di segala kondisi. Bahkan, dia bisa bertahan dalam kondisi tanah yang kering atau sedang kekeringan.
Yang perlu diwaspadai adalah saat Anda menanamnya di tanah yang berada di ketinggian lebih dari 500 mdpl, hal ini biasanya akan menyebabkan semakin panjangnya umur sorgum sehingga masa panennya menjadi lebih lama. Selain itu, ada kemungkinan tanamannya tidak berkembang dengan baik.
Persiapan lahan dan pengolahan tanahnya
Sebelum mulai proses penanaman, Anda harus menyiapkan lahannya terlebih dulu. Berikut ini langkah persiapannya:
- Bersihkan lahan dari gulma dan sisa tanaman sebelumnya.
- Cangkul atau bajak 2 kali.
- Selanjutnya, garu sehingga tanahnya bisa rata.
- Buat saluran drainase di sekeliling lahan atau di bagian tengahnya.
- Beri pupuk kandang pada tanah yang sudah diolah.
Persiapan lahan ini sebaiknya dilakukan 2 sampai 4 minggu sebelum penanaman.
Pemilihan bibit varietas unggul
Selanjutnya, silakan pilih bibit yang akan ditanam. Varietas yang cukup direkomendasikan untuk hasil pangan yang baik adalah Keris, Badik, UPCA SI, dan Hegari Genjah. Varietas ini dikenal memiliki hasil yang baik dengan rasa yang enak sehingga banyak disukai orang.
Cara menanam sorgum
Anda bisa menanam dengan menggunakan tugal seperti jagung. Biasanya, untuk 1 ha lahan, dibutuhkan bibit seberat 10 kg. Jarak tanamnya adalah sekitar 60 x 20 cm atau 70 x 20 cm. Dalam satu lubang tanam, beri 3 sampai 5 benih.
Setelah diberi benih, tutuplah lubangnya dengan tanah yang tipis. Selanjutnya, dari lubang tanam tersebut, buatlah lubang pupuk sejauh 15 cm. Masukkan pupuk secukupnya.
Proses penanaman bisa dilakukan di musim apa saja. Namun, sangat disarankan dilakukan pada saat musim hujan hampir selesai atau saat memasuki musim kemarau.
Apabila ingin maksimal, sebelum ditanam bibit harus direndam terlebih dulu dengan air biasa. Benih yang terapung diambil untuk diberikan kepada ternak atau yang lain. Sementara yang masih berada di dalam, silakan biarkan terendam sampai 24 jam. Jangan lupa tutup wadah yang digunakan untuk merendam.
Bila sudah, silakan tiriskan airnya dan ambil bibitnya untuk diperam selama 24 jam sampai mengeluarkan kecambah yang belum 100%.
Teknik pemupukan
Untuk hasil yang maksimal, pupuk NPK merupakan salah satu jenis yang cukup direkomendasikan. Dosisnya tinggal disesuaikan dengan varietas yang ditanam dan tingkat kesuburan tanah.
Secara umum, dosis yang dianjurkan adalah 200 kg urea, SP36 atau TSP sebanyak 100 kg, dan KCl sebanyak 50 kg.
Urea diberikan dua kali. Sepertiga diberikan pada saat menanam bersama dengan TSP dan KCl. Sisanya diberikan setelah tanaman berusia 1 bulan.
Cara memelihara
Pemeliharaan bisa dilakukan dengan cara di bawah ini:
- Penyiangan gulma dilakukan secara rutin dan hati-hati.
- Pembubunan, yakni menggemburkan tanah di sekitar tanaman sorgum tanpa melukai serabut akarnya.
- Pengairan dilakukan saat awal masa pertumbuhan.
- Penjarangan dilakukan 2 sampai 3 minggu pasca penanaman. Silakan pilih tanaman yang tidak tumbuh dengan baik dan sisakan yang kualitasnya bagus.
Proses pemeliharaan ini harus dilakukan dengan baik, penuh perhatian, dan rutin.
Penanganan terhadap hama pengganggu
Ada banyak hama dan penyakit yang mungkin menyerang tanaman ini, di antaranya adalah bercak daun, lalat bibit, ulat daun, penyakit karat, blight, dll. Pengendalian cepatnya adalah memakai insektisida yang aman dengan jenis dan dosis yang sesuai anjuran.
Proses panen
Secara umum, budidaya sorgum akan masuk ke masa panen di usia 3 sampai 4 bulan. Masa panen ini juga tergantung pada tingkat kesuburan tanah dan varietas tanamannya.
Anda harus mengecek apakah sorgumnya sudah siap panen atau belum. Caranya adalah dengan melihat ciri-ciri visual bijinya. Buka kelopaknya, apabila sudah terdapat bintik hitam, maka berarti sudah masanya panen.
Silakan potong tangkai bulirnya kemudian jemur sampai mengering. Bila sudah kering, rontokkan bijinya dengan mesin atau dipukul-pukulkan pada terpal. Selanjutnya, jemur rontokan biji sampai benar-benar kering.
Apabila sudah benar-benar kering, Anda baru bisa memisahkan biji dari kulit arinya. Simpan bijinya di tempat kering dengan sirkulasi udara yang bagus.
Cara menjual sorgum
Penjualan sorgum bisa dilakukan secara langsung pada peminatnya. Cobalah secara offline dan online melalui marketplace.
Selain itu, Anda juga bisa menjual hasil budidaya sorgum ini dalam bentuk tepung. Kulit arinya bisa dijual kepada mereka yang membutuhkannya untuk pencegahan kanker.
Sumber:
Americanshorgum.com. https://www.americansorghum.com/7-benefits-of-eating-sorghum/
Cybex.pertanian.go.id. http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/84030/TEKNOLOGI-BUDIDAYA-PANGAN-LOKAL-SORGUM/