Breaking News

Memahami Lebih Jauh Apa Itu Reksadana Untuk Pemula

Apa itu reksadana? Bagi orang yang berkecimpung di bidang keuangan pasti sudah cukup banyak yang mengerti tentang hal ini. Berbeda dengan orang awam atau pemula yang mulai belajar berinvestasi mesti belajar memahami lebih jauh tentang produk ini.

Sebelum mengenal lebih jauh tentang reksadana perlu kita bahas terlebih dahulu tentang investasi. Karena reksadana adalah salah satu dari sekian banyaknya produk investasi yang beredar.

Dewasa ini investasi merupakan suatu keharusan yang mesti dilakukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Misalnya biaya sekolah anak, biaya travelling, jaminan hari tua, dan lain sebagainya. Keseluruhan tujuan tersebut dapat dipenuhi dengan cara investasi.

Ada berbagai macam investasi seperti deposito, saham, obligasi, dan reksadana. Berbagai macam jenis investasi tersebut tentunya memiliki resiko dan keuntungan yang berbeda-beda. Deposito merupakan produk investasi yang paling rendah resiko akan tetapi keuntungan yang diperoleh juga sangat minim. Berbeda dengan reksadana. Untuk itu kita perlu mengenal lebih jauh tentang reksadana terlebih bagi pemula.

Mengenal Apa Itu Reksadana

Reksadana adalah suatu wadah yang terdiri dari kumpulan dana para pemodal baik pemodal kecil maupun besar, yang dikelola dalam portofolio efek dan dijalankan oleh manajer investasi. Reksadana ini sangat cocok bagi investor pemula dengan modal yang tidak besar. Selain itu juga sangat direkomendasikan bagi investor yang tidak memiliki banyak waktu ataupun keahlian untuk dapat menghitung dengan baik atas resiko investasi yang dilakukan.

Ada 3 komponen yang harus dipahami saat berinvestasi di reksadana yaitu pemodal atau investor yang terdiri dari orang-orang yang memiliki uang dan ingin menginvestasikannya. Portofolio efek adalah kumpulan surat berharga seperti saham, obligasi, deposito, dan yang lainnya. Reksadana harus ditempatkan di berbagai produk investasi untuk menghindari kerugian. Sedangkan manajer investasi adalah orang yang mengatur tentang portofolio efek dari pemodal.

Selain itu menetapkan tujuan untuk berinvestasi di reksadana juga penting. Pahami terlebih dahulu tujuan yang diinginkan seperti pensiun, membeli rumah untuk keluarga, biaya kuliah anak, dan lain sebagainya. Menetapkan tujuan ini akan berhubungan dengan jenis reksadana yang diambil, jangka waktu investasi yang ditawarkan, dan juga profil resiko yang didapat.

Jenis Reksadana

Ada 4 jenis reksadana yang populer di Indonesia yaitu:

  1. Reksadana Pasar Uang

    Reksadana Pasar Uang merupakan jenis reksadana yang 100% menginvestasikan modalnya pada deposito, obligasi, dan SBI (Sertifikat Bank Indonesia). Jangka waktu jatuh tempo yang ditawarkan juga relatif singkat yaitu hanya kurang dari setahun. Jenis reksadana ini merupakan yang paling aman daripada reksadana lainnya tetapi tentunya keuntungan yang di dapat juga paling kecil.

  2. Reksadana Pendapatan Tetap

    Reksadana Pendapatan Tetap merupakan produk reksadana yang minimal 80% menginvestasikan dana ke efek bersifat utang seperti obligasi. Jangka waktunya juga relatif panjang yaitu sekitar 1-3 tahun. Resikonya lebih besar dari reksadana pasar uang akan tetapi pengembaliannya relatif stabil dan minim resiko. Bahkan keuntungan yang diperoleh bisa mencapai 10% per tahun.

  3. Reksadana Campuran

    Reksadana Campuran merupakan gabungan investasi ke efek bersifat utang dan efek bersifat saham. Jangka waktu yang ditawarkan juga relatif panjang yaitu sekitar 3-5 tahun. Dengan investasi yang bervariasi, resiko dan keuntungan reksadana ini tentunya lebih besar daripada reksadana pendapatan tetap.

  4. Reksadana Saham

    Reksadana Saham merupakan reksadana yang menginvestasikan minimal 80% dana ke dalam bentuk efek yang bersifat ekuitas seperti saham. Jangka waktu yang ditawarkan sangat panjang yaitu minimal 5 tahun. Daripada produk reksadana lainnya reksadana saham merupakan bentuk investasi yang memiliki resiko paling besar. Karena tergantung dari nilai dan fluktuasi saham. Meskipun begitu, pengembalian dari investasi ini juga cukup tinggi.

Manfaat dan Resiko Berinvestasi Reksadana
resiko investasi reksadana

Dalam berinvestasi tentunya selalu ada resiko dan manfaat yang didapatkan. Pepatah high risk high income merupakan hal yang lumrah di dunia investasi. Apabila investor berani mengambil resiko yang tinggi, maka keuntungan yang didapat juga tinggi, begitupun sebaliknya.

Beberapa manfaat berinvestasi di reksadana antara lain:

  • Efisien waktu. Berinvestasi di reksadana, berarti manajemen keuangan dikelola oleh manajer investasi. Hal ini membuat pemodal tidak harus mengevaluasi investasi yang dibelinya sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga pemodal.
  • Dengan dana terbatas, dapat membeli obligasi atau saham. Pemodal dengan dana yang relatif kecil tidak akan mampu membeli produk investasi seperti saham atau obligasi. Maka dari itu dengan adanya reksadana gabungan dana dari pemodal akan mampu membeli instrument investasi di pasar modal maupun pasar uang.
  • Mempermudah investasi saham. Transaksi saham cukup rumit bagi pemula. Hal ini membutuhkan pengetahuan dan keahlian tertentu. Meskipun begitu pemula juga dapat mempelajari lebih lanjut tentang saham. Dengan adanya reksadana, investor pemula cukup menyerahkan dana pada manajer investasi sebagai pengelola dan bisa mendapat keuntungan dari saham.

Panduan Sebelum Investasi Reksadana

Hampir seluruh bank di Indonesia menawarkan produk investasi berupa reksadana yang bekerjasama dengan berbagai manajer investasi. Sebagai pemodal harus dapat cermat memilih tempat menjual reksadana yang memiliki izin Agen Penjual Reksadana (APERD). Untuk itu perhatikan langkah berikut sebelum membeli reksadana:

  • Perhatikan tujuan dan jangka waktu investasi. Tujuan investasi dapat sebagai patokan untuk menentukan reksadana yang tepat. Misalnya saja untuk biaya kuliah anak. Sedangkan saat ini usia anak masih 5 tahun. Maka dari itu dengan tujuan tersebut dapat ditentukan jangka waktu untuk mengambil reksadana dengan waktu jatuh tempo hingga 10 tahun (hingga anak berusia 15 tahun).
  • Analisis resiko profil. Anda perlu menganalisis profil resiko pribadi. Tipe investor yang takut mengambil resiko sebaiknya melakukan investasi pada reksadana pasar uang atau pendapatan tetap. Sebaliknya jika investor merupakan tipe yang berani mengambil resiko dengan tujuan keuntungan yang lebih besar dapat mengambil tipe reksadana campuran atau saham.
  • Cari manajer investasi dan gali informasi tentang segala jenis reksadana. Manajer investasi sangat dibutuhkan untuk mengelola dana yang telah terkumpul. Seorang manajer investasi yang baik akan menggali informasi menyeluruh tentang analisa keuangan dan analisa pasar. Selain itu menggali segala informasi tentang reksadana juga penting dilakukan untuk menentukan jenis investasi yang tepat.
  • Tentukan jenis reksadana yang dibeli dan dimana membelinya. Jenis reksadana yang dibeli tergantung kepada tujuan, jangka waktu, dan profil Anda dalam berinvestasi. Cari informasi tentang dimana dapat membelinya dan pilih perusahaan manajer investasi yang sudah berpengalaman.
  • Beberapa manajer investasi terpercaya di Indonesia seperti PT Danareksa Investment Management, PT Schroder Investment Management Indonesia, PT Mandiri Management Indonesia, PT Batavia Prosperindo Aset Management, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, PT Bahana TCW Investment Management, Commonwealth Bank, dan lain sebagainya.

Berapapun penghasilan dimiliki, Anda harus tetap memikirkan untuk investasi. Produk investasi merupakan produk jangka panjang yang digunakan untuk kehidupan ke depannya dengan berbagai tujuan. Semoga artikel memahami lebih jauh apa itu reksadana bagi pemula dapat bermanfaat bagi Anda yang ingin berinvestasi pada produk ini.

Baca Juga  Bingung Memilih Reksadana atau Emas? Berikut Uraian Lengkapnya

Check Also

BEBERAPA FAKTOR YANG TETAP HARUS ANDA PERTIMBANGKAN DALAM MELAKUKAN EKSPANSI (PENGEMBANGAN) BISNIS

makaryo.net Lakukan kegiatan ekspansi bisnis yang bersifat kritikal untuk kepentingan perkembangan bisnis Anda. Saat Anda …